Gurumembimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. 20 menit Inti Langkah 1. Siswa Mengamati 1. Guru membimbing peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok dipertemuan pertama. 2. PengertianKeterampilan Proses Sains. Subagyo (2009) mendefinisikan bahwa keterampilan proses sains adalah suatu keterampilan dalam pembelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna dan dapat PEMBAHASAN A. Pengertian Konstruksi Pengetahuan. Kontruksi merupakan sebuah proses mental dimana seorang pembelajar mengambil banyak potongan informasi terpisah dan menggunakannya untuk membangun pemahaman atau tafsiran yang menyeluruh. Contoh8. E. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi pihak Guru. a. Sebagai masukan dalam melaksanakan pembelajaran secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta didik. b. Meningkatkan suasana aktif, kreatif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran di kelas. Sebenarnyahal itu sangat erat hubunganya dengan apa yang telah dikemukakan pada alasan kedua. Dengan melihat hasil evaluasi yang diperoleh setelah mengalami proses belajar tertentu, seyogianya guru dapat melihat kembali apakah program pengajaran yang telah disusunnya itu baik. Untuk kegiatan proses pembelajaran yang efektif dan memperoleh Adapunmacam metode mengajar yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut. 1. Metode Ceramah. Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang disampaikan secara lisan langsung pada para peserta didik. Metode ceramah ini merupakan salah satu metode mengajar yang sering diterapkan oleh Bapak/Ibu guru karena cukup mudah pelaksanaannya BO5Kdi. Jakarta E-learning adalah metode pembelajaran berbasis elektronik. Waller dan Wilson 2001 menegaskan bahwa e-learning adalah sudah ada dan digunakan sejak tahun 1970-an. Istilah lain dari e-learning adalah “on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.” Apa Itu Daring? Ketahui Penjelasan Lengkapnya Demi Sinyal Internet, Mahasiswi Ini Rela Belajar di Tengah Hutan Demi Cucu Ikut Kelas Online, Nenek Ini Rela Kuras Tabungan untuk Beli Handphone E-learning adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan pertemuan waktu sama antara pengajar dan peserta. E-learning adalah dimungkinkan untuk melakukan interaksi antar dua pihak tersebut secara online. Interaksi yang dilakukan dalam e-learning adalah tak jauh berbeda dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Meski demikian, tak melulu e-learning adalah dilakukan dengan waktu pertemuan sama. E-learning adalah metode pembelajaran yang juga memungkinkan peserta belajar di manapun dan kapanpun. Berikut ulas e-learning adalah metode pembelajaran berbasis elektronik, manfaat, dan prosesnya dari berbagai sumber, Senin 28/6/2021.E-Learning Menurut Para Ahli1. Dahiya 2012 E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapan pun dan dimana pun. 2. Ardiansyah 2013 E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i . 3. Rosenberg 2001 E-learning adalah bersifat jaringan, yang membuatnya mampu untuk dapat memperbaiki dengan secara cepat, menyimpan atau juga memunculkan kembali, mendistribusikan, serta juga sharing pembelajaran juga informasi. 4. Michael 2013 E-learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran. 5. Chandrawati 2010 E-learning adalah suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan E-LearningIlustrasi Belajar. Photo by Annie Spratt on UnsplashE-learning adalah singkatan dari elektronik learning. E-learning adalah dari bahasa Inggris yang artinya pembelajaran berbasis elekronik. Elektronik yang dimaksudkan dalam e-learning adalah memanfaatkan tekonoligi informasi dan komunikasi untuk memudahkan metode pembelajaran. Melakukan e-learning adalah harus memenuhi beberapa persyaratan. E-learning adalah metode pembelajaran yang harus melalui pemanfaatan jaringan internet, tersedia layanan belajar yang bisa dimanfaatkan seperti External Harddisk, Flaskdisk, CD-ROM, atau bahan cetak, dan harus tersedia dukungan layanan tutor untuk mempermudah pembelajaran e-learning. Pengajar memberikan penjelasan melalui presentasi, lalu peserta bisa melontarkan pertanyaan, jawaban, dan lain sebagainya. Meski demikian, tak melulu e-learning adalah dilakukan dengan waktu pertemuan sama. E-learning adalah metode pembelajaran yang juga memungkinkan peserta belajar di manapun dan dunia pendidikan, manfaat e-learning adalah cukup banyak. Manfaat e-learning dalam jurnal “Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran” yang diterbitkan Universitas Jember oleh Wiwin Hartanto 1. Fleksibilitas tempat dan waktu, jika pembelajaran konvensional di kelasmengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu, maka e-learningmemberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untukmengakses pelajaran. 2. Independent learning, e-learning memberikan kesempatan bagi pembelajaruntuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Jika ia mengalami kesulitan, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. 3. Biaya, banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar, biaya administrasi pengelolaan, penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar. 4. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Apabila siswa belum mengerti danmemahami modul tertentu, maka ia dapat mengulanginya lagi sampai ia paham. 5. Standarisasi pengajaran, pealajaran e-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar. 6. Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran e-learning dapat berupasimulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih. 7. Kecepatan distribusi, e-learningdapat dengan cepat menjangkau ke seluruh penjuru, tim desain hanya perlu mempersiapkan bahan pelajaran secepatnyadan menginstal hasilnya di server pusat e-learning. 8. Ketersediaan On-Demand, e-learning dapat diakses sewaktu-waktu. 9. Otomatisasi proses administrasi,e-learning menggunakan suatu Learning Management System LMS yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar,pelajaran, dan proses pembelajaran yang Pembelajaran E-LearningIlustrasi Belajar. Credit proses pembelajaran e-learning adalah disampaikan pula oleh Wiwin bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, meliputi 1. Proses pembelajaran secara konvensional lebih banyak face to face meeting dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif komputer melalui internet atau menggunakan grafik interaktif komputer. 2. Metode campuran, yakni sebagian besar proses pembelajaran dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar. 3. Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting. Sementara untuk komponen pembangun proses pembelajaran e-learning, meliputi 1. Peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. 2. Pendidik mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 3. Tersedianya infrastruktur yang memadai. 4. Adanya administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi Belajar E-Learning1. Akses Rumah Belajar 2. Akses Google G Suite for Education 3. Akses Kelas Pintar 4. Akses Microsoft Office 365 5. Akses Quipper School 6. Akses Sekolah Online Ruangguru Gratis 7. Akses gratis belajar online Sekolahmu 8. Akses Zenius * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Pembelajaran aktif active learning adalah metode atau strategi belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam berinteraksi, menyelidiki, menyelesaikan masalah dan menyimpulkan pemahaman diri. Melalui pembelajaran aktif, guru akan mengondisikan siswa untuk selalu mengalami pengalaman belajar yang lebih bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dilakukan selama proses aktif dikembangkan dari pernyataan seorang filsuf dari Tiongkok, yaitu Confucius. Pernyataan tersebut adalah "Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya kerjakan, saya pahami". Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti siswa mendominasi aktivitas pembelajaran. Siswa secara aktif menggunakan otak mereka baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang siswa pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan aktif merupakan usaha untuk memperkuat dan memperlancar respon peserta didik dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan dan tidak menjadi hal yang membosankan. Pada pembelajaran aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring peserta didik ke arah pemaknaan. Peserta didik akan berusaha mengenali isi pelajaran, ide-ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran aktif, guru lebih berperan sebagai fasilitator daripada pemberi Pembelajaran Aktif Berikut ini definisi dan pengertian pembelajaran aktif active learning dari beberapa sumber buku Menurut Amri 2015, pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan suatu hal dan memikirkan apa yang sedang mereka lakukan. Pembelajaran aktif itu diturunkan dari dua asumsi dasar, yaitu belajar pada dasarnya adalah proses yang aktif, dan orang yang berbeda, belajar dalam cara yang berbeda pula. Menurut Silberman 2010, pembelajaran aktif adalah kegiatan belajar yang lebih mengajak peserta didik untuk terlibat secara langsung melalui pengalaman nyata daripada konsep atau sekedar teori. Disebut belajar aktif apabila pelajar senang untuk mencari sesuatu yang dapat ditunjukkan dengan menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Menurut Suyadi 2013, pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar siswa ataupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran. Menurut Soegeng 2012, pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam melakukan suatu hal dan memikirkan apa yang sedang siswa Zaini, Munthe dan Aryani 2002, pembelajaran aktif adalah proses belajar dimana siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran sehingga terdorong untuk menyimpulkan pemahaman dari pada hanya sekedar menerima pelajaran yang diberikan. Menurut Warsono dan Hariyanto 2012, pembelajaran aktif adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengondisikan siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama dan Ciri Pembelajaran Aktif Menurut Suyadi 2013, pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan pembelajaran lainnya, yaitu sebagai berikut Menekankan pada proses pembelajaran, bukan pada penyampaian materi oleh guru. Proses ini merupakan upaya menanamkan nilai kerja keras kepada siswa. Proses pembelajaran tidak lagi sekedar transfer of knowledge atau transfer ilmu pengetahuan, melainkan lebih kepada transfer of values atau transfer nilai. Nilai yang dimaksud di sini yaitu nilai-nilai karakter secara luas, salah satunya adalah rasa ingin tahu. Siswa tidak boleh pasif, tetapi harus aktif mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Aktif dalam konteks ini merupakan upaya penanaman nilai tanggung jawab, dimana siswa harus mempraktikkan bahkan membuktikan teori yang dipelajari, tidak sekedar pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik berhak menerima materi pelajaran yang dipandang selaras dengan pandangan hidupnya atau menolak materi pelajaran yang tidak sesuai dengan pandangan hidupnya. Pola pembelajaran ini merupakan proses pembentukan sikap secara matang. Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisis dan melakukan evaluasi daripada sekadar menerima teori dan menghafalnya. Umpan balik dan proses dialektika yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Pembelajaran yang dialogis, secara tidak langsung membentuk karakter siswa yang demokratis, pluralis, menghargai perbedaan pendapat, inklusif, terbuka dan humanitas menurut Effendi 2013, ciri-ciri pembelajaran aktif adalah sebagai berikut Situasi kelas menantang peserta didik melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali. Pendidik tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan rangsangan berpikir kepada peserta didik untuk memecahkan masalah. Pendidik menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi peserta didik,bisa sumber tertulis, sumber manusia, misalnya peserta didik itu sendiri menjelaskan permasalahan kepada peserta didik lainnya, berbagai media yang diperlukan, alat bantu pengajaran, termasuk pendidik sendiri sebagai sumber belajar. Kegiatan belajar peserta didik bervariasi, ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama dilakukan oleh semua peserta didik, ada kegiatan belajar yang dilakukan secara kelompok dalam bentuk diskusi dan ada pula kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh masing-masing peserta didik secara mandiri. Penetapan kegiatan belajar tersebut diatur oleh guru secara sistematik dan terencana. Pendidik menempatkan diri sebagai pembimbing semua peserta didik yang memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan susunan yang mati, tapi sewaktu-waktu diubah sesuai dengan kebutuhan peserta tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai peserta didik tapi juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan keberanian peserta didik mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada pendidik maupun kepada peserta didik lainnya dalam pemecahan masalah senantiasa menghargai pendapat peserta didik terlepas dari benar atau salah. Bahkan pendidik harus mendorong peserta didik agar selalu mengajukan pendapatnya secara Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif pada prinsipnya sama dengan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif atau ALIS Active Learning In School. Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran aktif yaituPrinsip melakukan, yang dalam CBSA disebut belajar sambil bekerja, pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam, berpangku tangan. Prinsip menggunakan semua alat indra panca indra, bahwa dalam pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indra untuk memperoleh informasi atau pengetahuan. Dengan mengerahkan semua indra sejauh mungkin peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untuk dilupakan. Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan lingkungan sebagai sarana media atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa objek benda-benda, tempat situasi dan kondisi, kejadian atau peristiwa dan ide atau aktivitas pembelajaran yang khas dan hanya terjadi di dalam pembelajaran aktif antara lain yaitu sebagai berikut Pengamatan terhadap beberapa model atau contoh yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melihat dan mengetahui. Refleksi yang dilakukan dengan cara mengungkapkan pengalaman kepada teman dan guru potensial mengundang dialog di dalam kelas sehingga memungkinkan muncul pengalaman atau pengetahuan masalah yang disajikan memungkinkan siswa berada di dalam kondisi higher-order melatih siswa untuk menganalisis, menilai, membandingkan, dan memecahkan masalah adalah metode belajar kooperatif dan explanation adalah suatu proses menjelaskan mengenai pemahaman siswa, baik kepada temannya maupun guru memungkinkan terjadinya pemahaman yang lebih kuat. Vicarious learning yang diperoleh pada saat siswa menyaksikan perdebatan mengenai topik Metode Pembelajaran Aktif Terdapat berbagai jenis metode pembelajaran aktif yang dapat digunakan di dalam kelas, antara lain yaitu sebagai berikuta. Think-Pair-Share Pada metode ini siswa diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang lebih 2-5 menit think, kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan jawaban atau pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya pair. Setelah itu pengajar dapat menunjuk satu atau lebih siswa untuk menyampaikan pendapatnya atau pertanyaan atau soal itu di depan kelas share. Teknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan pembahasan satu topik, misalkan setelah 10-20 menit belajar biasa. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan membahas topik berikutnya untuk kemudian dilakukan cara ini kembali setelah topik tersebut selesai Collaborative Learning Groups Kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang dapat bersifat tetap sepanjang semester atau bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan. Untuk setiap kelompok dibentuk ketua kelompok dan penulis. Kelompok diberikan tugas untuk dibahas bersama di mana sering kali tugas ini berupa pekerjaan rumah yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Tugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan bisa dalam bentuk makalah maupun catatan Student-led Review Session Teknik ini menekankan kepada peran pengajar yang digantikan oleh siswa. Pengajar hanya bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Teknik ini dapat digunakan pada sesi review terhadap materi belajar. Pada bagian pertama dari belajar, kelompok-kelompok kecil siswa diminta untuk mendiskusikan hal-hal yang dianggap belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa yang lain menjawabnya. Kemudian pada bagian kedua kegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas. Proses ini dipimpin oleh siswa dan pengajar lebih berperan untuk mengklarifikasi hal-hal yang menjadi bahasan dalam proses pembelajaran Active debate debat aktif Strategi ini mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan, terutama kalau peserta didik diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri. Strategi ini dapat diterapkan kalau guru hendak menyajikan topik yang menimbulkan pro-kontra dalam mengungkapkan argumentasinya. Banyak kecakapan hidup yang dapat dilatih dengan strategi ini antara lain kemampuan berkomunikasi dan mengomunikasikan gagasannya kepada orang Poster comment mengomentari gambar Strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar. Gambar tersebut tentu saja berkaitan dengan pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran. Dengan strategi ini peserta didik diharapkan dapat memberi masukan berupa pendapat/ide yang bervariasi karena setiap pikiran manusia itu berbeda-beda, dengan berbagai macam pendapat dari peserta didik tersebut akan dapat ditarik benang merahnya tentang inti pokok dari materi yang Role Playing atau bermain peran Bermain peran adalah strategi pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role play misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul di Jigsaw Jigsaw adalah strategi kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerja sama dan tanggung jawab. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dan setiap peserta didik memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam Reading Guide penuntun bacaan Strategi ini digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan cara membaca suatu teks bacaan buku, majalah, koran dan lain-lain sesuai dengan materi Card Sort menyortir kartu Card Sort adalah strategi yang digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam Concept Mapping peta konsep Suatu cara yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk membuat konsep atau kata-kata kunci dari suatu pokok persoalan sebagai rumusan inti Information Search mencari informasi Information Search adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang Demonstration demonstrasi Suatu presentasi yang dipersiapkan dengan hati-hati untuk memperlihatkan bagaimana berperilaku atau menggunakan suatu prosedur atau alat. Presentasi dilengkapi dengan penjelasan lisan dan atau alat visual, ilustrasi dan dan Kekurangan Pembelajaran Aktif Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan strategi pembelajaran aktif. Menurut Suyadi 2013, kelebihan dan kekurangan pembelajaran aktif antara lain yaitu sebagai berikuta. Kelebihan Kelebihan atau keunggulan strategi pembelajaran aktif adalah Siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga materi sesulit apapun siswa tidak akan merasa sulit. Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat meningkatkan daya ingat peserta didik, karena gerakan dapat mengikat daya ingat pada memori jangka panjang. Active learning dapat memotivasi siswa lebih maksimal sehingga dapat menghindarkan siswa dari sikap malas, mengantuk, Kekurangan Kekurangan atau kelemahan strategi pembelajaran aktif adalahSuasana gaduh di kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan oleh active learning justru sering kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran. Konsep pembelajaran aktif active learning menyenangkan juga dapat membuat siswa lebih cenderung hanya untuk bermain dan melupakan tugas utamanya untuk PustakaAmri, Sofan. 2015. Implementasi Pembelajaran Aktif dalam Kurikulum 2013. Jakarta Prestasi Melvin L. 2010. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung Nuansa 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung Remaja Ysh. 2012. Pengembangan Sistem Pembelajaran. Semarang IKIP PGRI Semarang H., Munthe, B., Aryani, 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta CTSD Inastitut Agama Islam Negeri Sunan dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung Remaja M. 2013. Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan dan Kreativitas Belajar. Jurnal Pendidikan Islam. Wikiedukasi - Artikel soal Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh bisa Anda baca di sini secara keseluruhan. – Halo apa kabar semuanya, semoga sehat selalu ya. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang Strategi Pembelajaran secara lengkap, seperti menjelaskan Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor yang mempengaruhi, macam-macam dan juga Contohnya. Simak sampai tuntas ya! Strategi pembelajaran menjadi salah satu hal yang mesti dicermati Guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien, selain itu strategi pembelajaran juga merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara guru memilih pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa. Strategi mengajar merupakan proses yang tidaklah mudah bagi para guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Para guru seringkali memilih metode pembelajaran dengan mengacu pada pendekatan beberapa teori belajar. Salah satu teori belajar yang sering digunakan adalah teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan bukan berasal dari latar belakang siswa seperti teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang diusahakan agar menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi tantangan. Guru telah berusaha keras mengajarkan materi selama ini, tetapi masih banyak siswa yang sering gagal, apalagi siswa yang berada di tingkat yang paling rendah. Salah satu dari sebab adalah kurangnya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi tersebut dapat dikatakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Dengan menentukan strategi yang baik, guru dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijalankan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran. Bisa juga dikatakan suatu visi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang harus dijadikan acuan dalam mengajukan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut bisa tercapai. Baca juga Pembelajaran Daring Pengertian, Manfaat, Model, Kelebihan, Kekurangan, Proses Pelaksanaannya Baca Cepat1 Pengertian Strategi Pembelajaran2 Tujuan Strategi Pembelajaran3 Manfaat Strategi Pembelajaran4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi5 Macam-Macam Strategi pembelajaran6 Contoh Strategi Pembelajaran7 Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran?8 Kesimpulan Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan dan mengawasi proses pembelajaran agar dapat membawa siswa pada tingkat pencapaian yang diharapkan dan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mengajar, yang mencakup cara-cara untuk mengajar, cara-cara untuk mengawasi dan membimbing, cara menggunakan bahan atau sumber belajar, serta cara-cara untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Ini juga merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting yaitu melibatkan guru dan siswa secara aktif dalam menentukan unsur-unsur pembelajaran yang diperoleh siswa. Guru dan siswa harus bisa bekerjasama dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam konsep pembelajaran berbasis kompetensi individu, guru dan siswa harus melakukan berbagai macam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi Pembelajaran digunakan untuk menggambarkan suatu mekanisme pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan dapat dicapai dengan baik. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka kita perlu menyusun strateginya. Tujuan Strategi Pembelajaran Tujuan strategi pembelajaran adalah memberikan informasi kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu juga, memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran dibedakan menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap Perancanaan. Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum menjalankan suatu kegiatan. Perencanaan merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan karena perencanaan membantu melakukan suatu kegiatan secara efektif. Dalam perencanaan ini ditentukan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalankan kegiatan. Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, tahap perencanaan menjadi bagian yang sangat penting karena dalam tahap perencanaan inilah yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Tahap perencanaan dalam suatu proses pembelajaran, menurut Mulyasa 2013 25, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menentukan tahapan-tahapan pembelajaran, dan memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tahap Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran adalah suatu tahapan yang diarahkan untuk membantu setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai perangkat awal untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Bisa juga dikatakan sebagai tahap awal dari tahap pelaksanaan taktik pembelajaran. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran bisa berfungsi sebagai pemecahan masalah ataupun sebagai penyusunan suatu konsep. Guru kelas yang telah membuat program pembelajaran harus memahami tahap-tahap yang akan dilalui dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran diantaranya pemilihan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik, pemilihan metode, media pembelajaran dan bahan ajar, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan waktu dan tempat pembelajaran. Sedangkan memeriksa keaktualan suatu strategi pembelajaran, memantau dan mengevaluasi serta mengadakan perbaikan atau modifikasi metode pembelajaran, dan mengembangkan strategi pembelajaran merupakan tahap evaluasi yang kan dilakukan pada langkah selanjutnya. Tahap Evaluasi. Tahap evaluasi dalam strategi pembelajaran merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pada tahap ini akan diperoleh informasi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi akan membuat pelaksanaan pembelajaran lebih mudah. Terlebih lagi dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru, peserta didik, dan orang lain yang berkepentingan. Namun apabila evaluasi dilakukan oleh orang lain, bukan oleh peserta didik, maka evaluator harus memahami kebutuhan peserta didik. Tahap evaluasi merupakan salah satu tahapan yang penting dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempertimbangkan apakah proses pembelajarannya berjalan dengan terarah sehingga efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap evaluasi juga membantu guru mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan dalam menguasai materi yang telah dipelajari. Manfaat Strategi Pembelajaran Kompetensi guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikeluarkan oleh guru beserta siswa di sekolah-sekolah di Indonesia, terlihat bahwa kompetensi guru di sekolah masih belum memadai. Dalam hal ini, pihak pengelola sekolah pun memiliki pemikiran yang sama dengan hasil penelitian tersebut. Mereka mengakui adanya kelemahan dalam mengajarkan materi yang akan diterapkan kepada siswa. Dalam situasi seperti ini, pihak pengelola sekolah yang menyadari adanya kekurangan dalam hal kompetensi guru, memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran strategis yang akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Strategi pembelajaran adalah suatu kumpulan langkah-langkah yang disusun untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Pada saat ini, tentu saja, perlu diakui bahwa strategi ini adalah suatu yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat yang sangat penting, antara lain Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa yang dihasilkan dalam kreativitas guru dalam membuat rencana proses belajar motivasi guru dalam memperoleh hasil belajar yang motivasi siswa untuk belajar mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran adalah Tujuan pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran,Kondisi siswa, yaitu kondisi yang memungkinkan siswa dapat menerima tujuan pembelajaran,Kondisi guru, yaitu kondisi yang memungkinkan guru dalam mengajar dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Macam-Macam Strategi pembelajaran Secara garis besar strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu Strategi pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada hasil pembelajaran. Penelitian merumuskan bahwa strategi berpusat pada siswa merupakan pilihan yang tepat karena strategi ini akan memberdayakan siswa dan akan memfasilitasi siswa untuk selalu berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Contoh Strategi Pembelajaran Pendidik sering menggunakan taktik pembelajaran berikut dalam berbagai pengaturan Siswa Bermain Peran Pendekatan ini digunakan agar siswa dapat memerankan karakter. Misalnya, guru dapat memberikan contoh peran yang akan dimainkan dalam jangka waktu tertentu. Siswa dapat belajar meniru karakter orang lain dengan menggunakan contoh ini. Siswa Menuliskan Pengalaman Teknik pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan kreativitas otak anak dalam menulis dan merenungkan situasi menarik atau tragis yang telah terjadi. Akibatnya, siswa dapat mengekspresikan diri melalui tulisan. Siswa diwajibkan membaca nyaring Siswa dapat diundang untuk membacakan pengalaman tertulis mereka di depan kelas setelah menuliskannya. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan mental siswa. Rasa percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan membaca di depan kelas. Selain itu, siswa lain mungkin memperhatikan apa yang dibaca teman sekelas mereka. Siswa Mencari Informasi Teknik ini dilakukan secara berkelompok, dengan masing-masing kelompok diberikan topik yang berbeda untuk dikerjakan. Informasi harus dicari untuk setiap masalah, baik yang berasal dari internet maupun melalui wawancara dengan para ahli. Ini mengajarkan anak-anak bagaimana berkomunikasi dengan teman sebayanya. Untuk informasi terkini, diskusikan hasil atau konsultasikan solusinya. Siswa Berpartisipasi dalam Debat Di dalam kelas, ada beberapa contoh yang sangat baik dari pendekatan pembelajaran ini. Pendidik dapat membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda atau serangkaian kelebihan dan kekurangan pada masalah yang sama. Argumen dimulai dengan tanggapan dan pembenaran masing-masing kelompok. Taktik ini digunakan untuk memungkinkan siswa melatih keterampilan berbicara mereka. Siswa juga dapat mengungkapkan pemikiran dan kontra-argumen mereka tentang masalah yang mereka hadapi. Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran? Dari berbagai pendapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran. Ketika memilih strategi tersebut ada faktor yang perlu diperhatikan seperti tujuan, strategi, maupun sumber belajar. Tujuan tujuan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran IPA, tujuan yang harus dicapai adalah menguasai konsep, menguasai aplikasi, dan mampu menguasai teknik dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Kesimpulan Menyusun dan menentukan strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini pun memerlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Penentuan metode pembelajarannya harus melalui berapa pertimbangan matang. Oleh karena itulah, hal ini tidak boleh dianggap remeh sebab dapat menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi siswa melalui pembelajaran. Dicukupkan sekian informasi seputar Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh yang dapat kita paparkan admin berharap Tulisan tersebut bisa memenuhi informasi yang Anda butuhkan. Bapak/Ibu guru, apakah hal penting yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar? Betul sekali, rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP adalah sebuah dokumen penting yang berisi gambaran bagaimana suatu pembelajaran akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP ini biasanya disiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran di sekolah. Mengapa guru harus menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ini? Apa tujuannya? Bagaimana cara membuat RPP? Yuk, simak ulasan berikut. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP adalah sebuah dokumen yang berisi gambaran atau rencana pembelajaran yang akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP juga bisa diartikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP ini disusun langsung oleh guru pengampu mata pelajaran sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini, guru harus memperhatikan setiap komponen penting yang harus terdapat dalam RPP. Pasalnya, RPP yang bermutu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dalam kerangka dasar kurikulum. Oleh karena itu, kemampuan menyusun RPP ini menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru saat ini. Mengapa Guru Harus Membuat dan Mengembangkan RPP? RPP tidak hanya sekedar rencana pembelajaran saja. Ada berbagai manfaat yang bisa guru dapatkan dari membuat dan mengembangkan RPP. Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 disebutkan bahwa dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap dan sistematis, pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, beberapa manfaat ini juga bisa didapatkan dari kegiatan menyusun dan mengembangkan RPP. 1. Pembelajaran menjadi lebih tersistematis Adanya RPP membuat guru merasa lebih terarah dalam merancang metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini tentu akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih senang dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 2. Lebih mudah dalam menganalisis keberhasilan belajar siswa Rencana pelaksanaan pembelajaran juga memudahkan guru dalam menganalisis keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah. Sebab, dalam RPP terdapat butir penilaian yang akan diberikan pada siswa. Melalui butir-butir penilaian inilah guru dapat melihat apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh siswa atau belum. 3. Lebih mudah dalam menyampaikan materi Manfaat lain yang dapat diperoleh dari menyusun dan mengembangkan RPP adalah memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Dengan RPP, guru dapat mengetahui berapa pertemuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu materi pembelajaran. Selain itu, RPP juga memudahkan guru untuk mengetahui penyampaian materi mana yang berjalan kurang efektif sehingga bisa segera diperbaiki. 4. Dapat mengatur pola pembelajaran dengan baik Tak semua materi pembelajaran dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, terutama jika materi yang diajarkan cukup banyak dan sulit untuk dipahami siswa. Dalam kondisi seperti ini, mungkin diperlukan dua kali pertemuan. Nah, dengan adanya RPP, guru dapat merancang pola penyampaian materi dengan lebih mudah. Misalnya, pertemuan pertama membahas dasar-dasar materi dulu, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih detail pada pertemuan selanjutnya. 5. Menjadi bahan evaluasi pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Misalnya, apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai, apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik, atau apakah siswa sudah mengikuti dan memahami pembelajaran dengan baik. Jika berdasarkan hasil evaluasi ini ternyata diperoleh hasil bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan baik, guru dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya sehingga hal yang sama tidak akan terulang kembali di pembelajaran selanjutnya. Tujuan RPP Pada dasarnya, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dilansir dari Jurnal HIKARI Universita Negeri Surabaya, menurut Kunandar 2011, ada dua tujuan penyusunan RPP, yaitu Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar Menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Komponen Utama RPP Berikut adalah beberapa komponen utama yang harus tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. 1. Identitas mata pelajaran Bagian identitas mata pelajaran, terdiri dari Satuan pendidikan Kelas Semester Program/program keahlian Mata pelajaran Jumlah pertemuan 2. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi Komponen berikutnya yang harus terdapat dalam RPP adalah indikator pencapaian kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi ini dideskripsikan dengan menggunakan kata kerja operasional yang diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran dalam RPP harus dapat menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi belajar. Pemilihan metode pembelajaran ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Langkah-langkah menyusun RPP Adapun langkah-langkah dalam menyusun RPP adalah sebagai berikut. Menuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu jam pertemuan. Menuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai standar isi. Menuliskan indikator dari kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi. Mencantumkan tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran ini diambil dari indikator pencapaian kompetensi dasar. Mencantumkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan yang ditulis sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi dasar dari setiap materi pembelajaran. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Menentukan sumber belajar, alat, atau bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menentukan penilaian hasil belajar yang terdiri dari teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Merumuskan kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada bagian pendahuluan terdiri dari berdoa bersama dan guru mengabsen siswa, pada bagian inti terdiri dari guru menjelaskan tentang pengertian sistem pencernaan manusia dan bagian-bagiannya, sementara pada bagian penutup terdiri dari siswa mengemukakan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti dan melakukan penilaian hasil belajar. Contoh RPP Untuk memudahkan Bapak/Ibu guru dalam menyusun RPP, berikut adalah contoh penyusunan RPP. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran harian Image source Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan Image source Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan Rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan adalah sekumpulan materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa selama satu semester. Berikut adalah contoh rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan dari salah satu materi pembelajaran. Image source Itulah pembahasan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Semoga dapat memudahkan Bapak/Ibu guru dalam menyusun RPP.

apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan